Analog to Digital Conversion
Data analog perlu didigitalkan terlebih dahulu untuk memperbolehkan data tersebut menggunakan system penghantar digital. Pendigitalan data analog akan menghasilkan data digital.
Metode yang dipakai untuk pendigitalan sinyal analog adalah:
- Pulse Amplitude Modulation (PAM)
- pulse Code Modulation (PCM)
PAM telah banyak dipakai pada banyak aplikasi, namun tidak dapat berdiri sendiri dalam pemakaian di komunikasi data PAM sebagai langkah pertama menjadi metode lainnya yang disebut PCM.
Pulse Amplitude Modulation (PAM)
Teknik ini mengambil sinyal analog, Sampling dan membangkitkan sederet pulsa. Sampling berarti mengukur amplitudo sinyal pada level/ interval yang sama. Disini menggunakan metode yang namanya sample and hold.
Principle of PAM; (1) original Signal, (2) PAM-Signal, (a) Amplitude of Signal, (b) Time
PCM ( PULSE CODE MODULASI )
Pulse-code modulasi (PCM) adalah suatu penyajian digital dari suatu isyarat analog di mana besaran dari isyarat adalah sampled secara teratur pada interval yang seragam, lalu tercatu kepada satu rangkaian lambang di code digital (biasanya biner). PCM sudah digunakan di dalam sistem telepon digital dan juga standar membentuk untuk audio digital di dalam komputer-komputer dan bentuk buku cakram merah yang ringkas. Ini juga standart di dalam video digital, sebagai contoh, menggunakan ITU-R BT601. Bagaimanapun PCM pada umumnya tidak digunakan untuk video di dalam aplikasi-aplikasi konsumen, definisi yang standar seperti DVD digital versatile disc atau DVR karena laju bit yang diperlukan adalah terlalu ketinggian. Pengkodean PCM memudahkan transmisi digital dari satu hal yang ke yang lain (di dalam suatu sistim yang diberi, atau secara geografis) di dalam wujud serial.
Di dalam diagram, suatu gelombang sinus (kurva merah) sampled dan tercatu untuk PCM. Gelombang sinus itu adalah sampled pada waktu tertentu, yang dinyatakan sebagai detak-detak di sumbu-x. Karena masing-masing sample, salah satunya tersedia nilai-nilai (berdetak di sumbu-y) yang dipilih oleh beberapa algoritma (dalam hal ini, floor function digunakan). Ini menghasilkan suatu penyajian secara penuh yang terpisah dari isyarat masukan, dan dapat dengan mudah disandikan sebagai data digital. Sebagai contohnya gelombang sinus sebelah kanan (phase negatif), kita dapat memverifikasi bahwa nilai-nilai yang tercatu di momen percontohan adalah 7, 9, 11, 12, 13, 14, 14, 15, 15, 15, 14, dll. Menyandi nilai-nilai ini sebagai basis dua akan mengakibatkan sebagai kelanjutan himpunan dari gigitan-gigitan: 0111, 1001, 1011, 1100, 1101, 1110, 1110, 1111, 1111, 1111, 1110, dll. nilai-nilai digital ini adalah lebih lanjut diproses atau dianalisa oleh suatu pemroses sinyal digital tujuan atau tujuan umum spesifik CPU. Beberapa Arus-Arus modulasi kode pulsa dapat juga multiplexed ke dalam suatu arus data kumpulan yang lebih besar, secara umum untuk transmisi arus-arus yang ganda di atas suatu mata rantai secara fisik. Teknik ini disebut multipleksan waktu-divisi, atau TDM multipleksan waktu-divisi, dan secara luas digunakan, khususnya di dalam sistem telepon publik modern.
Ada banyak cara untuk menerapkan suatu alat yang riil bahwa melaksanakan tugas ini. Di dalam sistem riil, alat seperti itu biasanya diterapkan di suatu integrated sirkit bahwa kekurangan hanya waktu penting bagi sampling, dan secara umum dikenal sebagai satu konverter analog-digital (Konverter analog-digital). Alat-alat ini akan hasil di keluaran mereka suatu representasi biner masukan kapan pun mereka dicetuskan oleh suatu sinyal waktu, yang akan dibaca oleh suatu pengolah dari beberapa jenis.
Gambar Rangkaian PCM ( Pulse Code Modulasi )
Digitization sebagai bagian dari proses PCM
Di dalam PCM konvensional, isyarat analog bisanya diproses (eg. oleh tekanan amplitudo) sebelum menjadi digitized. Begitu isyarat digitized, isyarat PCM biasanya diperlakukan pada pengolahan lebih lanjut ( eg. tekanan data digital).
Beberapa bentuk-bentuk dari PCM di kombinasikan pengolahan isyarat dengan persandian. Versi-versi lebih tua sistem ini menerapkan pengolahan di dalam daerah yang analog sebagai bagian dari proses A/D, implementasi-implementasi lebih baru melakukannya di dalam daerah yang digital. Ini teknik-teknik yang sederhana telah sebagian besar disumbangkan usang oleh teknik-teknik tekanan audio berbasis perubahan yang modern.
Ø Diferensial (atau Delta) denyut nadi mengkode modulasi (DPCM) sandi nilai-nilai PCM sebagai perbedaan-perbedaan antara arus dan nilai yang sebelumnya. Karena audio pengkodean jenis ini kurangi banyaknya bit-bit memerlukan per contoh oleh tentang 25% yang dibandingkan dengan PCM. Ramalkan contoh yang berikutnya berdasar pada bertahan(berlangsung sedikit; beberapa contoh-contoh yang dikodekan
Minimise berarti kesalahan squared sisa prediction -gunakan LP persandian Good prediction mengakibatkan suatu pengurangan dalam cakupan yang dinamis yang diperlukan untuk mengkode sisa prediction dan karena pengurangan laju bit dapat digunakan yang tidak seragam quantisasi atau variable panjangnya mengkode.
Ø DPCM Adaptip (ADPCM) adalah suatu varian dari DPCM bahwa bervariasi ukuran dari langkah kuantisasi, untuk mengizinkan[membiarkan lebih lanjut pengurangan luas bidang yang diperlukan untuk suatu rasio signal-to-noise yang diberi.
Gambar - Quantization levels. MODULATION
Gambar - Quantization levels. TIMING
Gambar - Quantization levels. QUANTIZED 5-LEVEL
Gambar - Quantization levels. QUANTIZED 10-LEVEL
Meski kurva-kurva quantization didasarkan pada quantization 10-level 5and, di dalam praktek nyata, tingkatan-tingkatan itu biasanya dibentuk pada beberapa nilai bersifat exponen 2, seperti 4(22), 8(23), 16(24), 32(25) . . .N(2n). Alasan untuk memilih mengukur pada nilai-nilai bersifat exponen 2 keinginan menjadi penting di dalam diskusi PCM. Fm tercatu adalah sebangun dalam cara apapun pada modulasi amplitudo yang tercatu. Yang ,cakupan dari penyimpangan frekuensi yang dibagi menjadi suatu nomor yang terbatas dari nilai-nilai yang standar penyimpangan. Masing-masing sampling pulse mengakibatkan suatu penyimpangan sepadan dengan nilai patokan paling dekat penyimpangan yang nyata di sampling yang segera. Dengan cara yang sama, untuk modulasi fasa, kuantisasi menetapkan satu set nilai-nilai yang standar. Kuantisasi digunakan kebanyakan di frekuensi amplitudeand mengatur sistem pulse
Gambar dibawah ini menunjukkan hubungan antara bilangan desimal, lipat dua, dan suatu pulse mengkode bentuk gelombang bahwa mewakili; menunjukkan angka-angka. Table untuk suatu 16-level mengkode; yang ,16 nilai-nilai yang standar suatu gelombang yang tercatu bisa diwakili oleh groups pulse. Hanya kehadiran atau ketidakhadiran dari pulse itu bersifat penting. Yang berikutnya diperbanyak/ diperbesar akan menjadi suatu 32-level pengkodean, dengan masing-masing nomor sistem desimal yang diwakili oleh satu rangkaian lima digit biner, dibanding empat digit dari gambar 2-49. Six-digit menggolongkan akan menyediakan suatu 64-level pengkodean, tujuh digit suatu 128-level pengkodean, dan sebagainya.
Gamabar - Binary numbers and pulse-code equivalents.
Gambar dibawah ini menunjukkan aplikasi kelompok-kelompok yang pulse-coded ke nilai-nilai patokan dari suatu gelombang yang tercatu.
Gamabar - Pulse-code modulation of a quantized wave (128 bits).
RANGKAIAN
ANALOG - DIGITAL CONVERTER
Digital-to-Analog Converter (DAC)
DAC adalah perangkat untuk mengkonversi sinyal masukan dalam bentuk digital menjadi sinyal
keluaran dalam bentuk analog (tegangan). Tegangan keluaran yang dihasilkan DAC sebanding
dengan nilai digital yang masuk ke dalam DAC.
Berikut ini adalah contoh sederhana DAC - N-bit.
Dengan b1 sebagai MSB, bN sebagai LSN, dan VREF adalah tegangan sinyal digital.
Rangkaian lain :
Analog-to-Digital Converter (ADC)
Counting Type
Successive Approximation Register
Parallel Comparator (Brute Force)